20 Agu 2011

STATISTIKA INDUKTIF PENGANTAR

PENGERTIAN STATISTIKA
Pengertian statistik dan statistika seringkali dicampuradukkan, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda. Statistika dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan, meringkas, menyajikan dan menganalisis data. Tujuannya adalah untuk dapat diperoleh gambaran yang terperinci mengenai karakteristik data itu sendiri sehingga berguna bagi penarikan kesimpulan. Sedangkan statistik hanya merupakan hasil dari pada proses statistika. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram, yang menggambarkan suatu persoalan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka statistika dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Induktif. Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu hasil pengamatan (data) sehingga memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi tersebut. Yang harus mendapatkan perhatian dalam statistika deskriptif adalah hanya menyajikan atau memberikan informasi dari data yang dimiliki (data dari sampel) dan bukan memberikan kesimpulan apapun tentang data populasi. Penyampaian informasi yang dimaksud dapat berupa diagram, grafik, gambar dan tabel. Sedangkan statistika induktif adalah mencangkup metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data (data dari sampel) yang kemudian digunakan untuk melakukan peramalan atau penaksiran kesimpulan (generalisasi) mengenai data secara keseluruhan (populasi). Generalisasi tersebut mempunyai sifat “tidak pasti” karena hanya berdasarkan pada data dari sampel. Oleh sebab itu, dalam statistika induktif harus didasari dengan teori peluang.

DATA STATISTIK
Data statistik merupakan suatu keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang dapat berbentuk kategori (data kualitatif), misalnya baik, buruk, rusak, puas, berhasil dan lain-lainnya, dan dapat berbentuk suatu bilangan (data kuantitatif).
Berdasarkan nilainya, data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit merupakan data hasil menghitung atau membilang (misalnya jumlah mobil 100 buah, jumlah anak 2 orang), dan data kontinyu merupakan data hasil pengukuran (misalnya tinggi badang 165 cm, jarak antar kota 25 km, luas tanah 450 m2). Sedangkan menurut sumbernya dikenal dengan data intern dan data ekstern. Data ekstern dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan dan belum mengalami pengolahan data disebut data mentah.

POPULASI DAN SAMPEL
Secara umum, jika terdapat kesimpulan mengenai sesuatu hal maka diharapkan akan berlaku pada hal tersebut secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Misalnya jika disampaikan bahwa rata-rata pendapatan mingguan keluarga di kota “Y” sebesar Rp. 150.000,- maka pernyataan (kesimpulan) tersebut diharapkan berlaku secara keseluruhan di kota “Y” dan bukan hanya berlaku di bagian wilayah kota “Y” (misalnya kecamatan tertentu saja) atau sering disebut sebagai “generalisasi”. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, data mentah dapat diperoleh dengan dua metode, yaitu :
  • Semua rumah tangga di kota “Y” dijadikan obyek penelitian atau didata semua (menggunakan data populasi).
  • Hanya mengumpulkan data pendapatan rumah tangga per minggu di beberapa kecamatan saja (menggunakan data sampel).
Jika metode yang digunakan dengan cara pertama (data populasi), penelitian yang dilakukan adalah dengan “sensus”, sedangkan cara kedua dengan “sampel”. Yang perlu mendapatkan perhatian dalam menggunakan sampel penelitian adalah cara penentuan dan pengambilan sampel harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat mewakili atau menggambarkan data secara keseluruhan (data populasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih